Berlomba Memperebutkan Yen dan Dolar





Darminto M Sudarmo – Tabloid PELUANG, 1999

TULISAN ini jelas masih ada kaitannya dengan kolom saya yang berjudul Kartunis Perlu Melirik Pasar Ekspor. Khusus pada kesempatan ini, kita akan menyelam sedalam-dalamnya ke berbagai “peluang” yang ada di seputar lomba kartun mancanegara. Terus-terang saja, di sana, Yen dan Dolar berserakan di mana-mana; persoalannya, sanggupkah kita menciptakan medan magnet kuat yang mampu menyedot “benda-benda” berharga itu sehingga berebutan masuk ke Indonesia. Ke rekening bank Anda. Ke dompet dan kantong Anda.
Sebagai gambaran kasar, mari kita tengok hadiah yang disediakan oleh institusi semacam “The Yomiuri International Cartoon Contest”; dalam setiap periode lombanya, yang selalu menyediakan pilihan tematik dan bebas (termasuk lomba untuk kartunis yunior), tersedia tak kurang hadiah-hadiah sebagai berikut: Grand Prix Prize sebesar 2 juta yen; hadiah lain termasuk Hidezo Kondo Prize sebesar 1,5 juta yen; masih ditambah Gold Prize sebesar 500 ribu yen (tematik maupun bebas), 5 Special Prizes masing-masing 300 yen dan 30 hadiah untuk kartun terpilih masing-masing 100 ribu yen. Kalau Anda bijaksana, lihatlah posisi nilai tukar yen saat ini dan kalikan sendiri ke dalam rupiah, maka jumlah itu bisa menobatkan Anda sebagai OKM, orang kaya mendadak, jika Anda dapat menyabet hadiah-hadiah kakapnya.
Hadiah besar, tentu memerlukan “pertarungan” yang besar pula; jangan terlalu kecil hati, itu soal biasa. Semua juara, pemenang, pernah merasakan kecemasan yang sama. Dan yang membesarkan hati, ciri-ciri, selera dan kecenderungan para juri di Yomiuri Cartoon Contest ini sesungguhnya bukan mustahil untuk dideteksi dan dipelajari para peserta. Menurut Jitet Koestana, satu-satunya kartunis Indonesia yang pernah memenangkan lebih dari 30 penghargaan lomba kartun internasional, setiap penyelenggara memiliki selera yang berbeda-beda. Para juri Asia, seperti: Jepang, Korea, Taiwan dan lain-lain punya kecenderungan lebih pragmatis, corak karya komunikatif dan mengundang senyum. Berbeda dengan selera para juri lomba di Eropa; mereka umumnya menyukai kartun-kartun yang menyiratkan kandungan filsafat, pesan mendalam dan corak leluconnya berbungkus simbol-simbol yang khas dan kadang rumit.
Meskipun demikian, tak bijaksana bila Anda terlalu menggantungkan nasib pada strategi sementara kewajiban Anda untuk membuat gambar yang prima, estetika memadai, kertas gambar dan pengemasan yang profesional (tidak mudah rusak) Anda abaikan begitu saja. Sampai dengan diturunkannya tulisan ini, memang sudah tak kurang dari belasan kartunis Indonesia yang mampu berkiprah dan pernah menggondol berbagai kategori kemenangan di forum yang luar biasa ketat persaingan itu; namun, sejujurnya, belum satu pun yang telah memboyong hadiah yang berkelas kakap; jadi situasi yang serba menantang dan terus memacu daya kreasi, tak akan pernah pudar.
                
KALAU Anda tergolong kartunis yang sudah berpengalaman mengikuti lomba/festival mancanegara itu, tentu tak memerlukan penjelasan teknis caranya mengikuti; namun kalau Anda tergolong kartunis new comer di bidang tersebut, tak ada salahnya untuk rajin melayangkan surat dan mengirim CV (biodata pribadi dan data prestasi di bidang kartun) ke berbagai alamat yang akan dicantumkan di bawah nanti. Tentu saja, cukup dalam bahasa Inggris. Kalau Anda tergolong yang belum begitu mahir, tentu di kanan kiri Anda, masih banyak manusia lain, bukan? Mungkin dia paman, tante, kakak, tetangga atau siapa pun yang fasih menulis bahasa Inggris dan bisa dimintai tolong untuk menerjemahkannya.
Kepada para panitia penyelenggara lomba, cobalah minta dikirimi formulir lomba, dan informasi lain yang dibutuhkan kaitannya dengan lomba yang diselenggarakan. Ini agak penting, memang. Pertama, untuk memfasihkan “nyali” Anda agar tak ragu berkirim surat dalam bahasa Inggris kepada pihak lain. Kedua, menguji, apakah alamat para penyelenggara itu masih valid dan belum pindah. Ketiga, melatih mental diri agar tak kaget bila surat itu di-cuekin, dibalas sekadarnya atau dibalas dengan lampiran sejumlah informasi yang Anda perlukan.
Untunglah, masih banyak jalan menuju sukses; jika risiko maksimal yang Anda peroleh, yakni tidak dapat balasan, di Indonesia ini, masih ada pihak-pihak yang dapat Anda tanyai. Pertama-tama, tentu saja Anda berhak bertanya pada sebuah perkumpulan para kartunis yang menamakan diri Pakarti (Persatuan Kartunis Indonesia); alamat sekretariat Jl. Mampang Prapatan IV No. 37, Jakarta Selatan 12790; telepon: (021) 7985486. Jika Anda belum puas, Anda dapat bertanya kepada para kartunis yang saat ini “berkarya” dan menyebar di berbagai media massa di Jakarta. Jika mereka termasuk kategori kartunis yang telah pernah mengikuti lomba kartun mancanegara, bahkan pernah menjadi pemenang, tentu dengan senang hati mereka akan membantu. Seperti misalnya: M. Najib (Harian Merdeka), Wawan Bastian (Aura), Ramli Badrudin (Tabloid Bintang, Bagian Periklanan), Ifoed (Bianglala, Ina dan Pro-TV), Uzie (Jakarta-Jakarta), Non-O (Panji Masyarakat, GO, Tokoh, dll.), Jitet Koestana (menjelang terbit: Senior), Priyanto S (Tempo, D&R dll), Tyud Tachyudin (Panji Masyarakat), M. Nasir (Bola), Empu Jose (Bagian artistik Peluang) dan lain-lain. Kolom ini ditulis ketika semua media yang disebutkan di atas masih hidup. Saat ini tercatat: Bianglala, Ina, Pro-TV, D&R, Panji Masyarakat, dan Peluang sudah tidak terbit lagi.
   
UNTUK memudahkan prioritas, dan berdasarkan pertimbangan reputasi penyelenggara lomba, berikut dimajukan sebagian di antara mereka. Bila Anda menginginkan alamat penyelenggara lebih banyak lagi, dapat melakukan korespondensi dengan nama-nama yang telah dicantumkan di atas.

•    International Cartoon Contest Section
The Yomiuri Shimbun, 1-7-1, Otemachi, Chiyoda-ku, Tokyo, 100-55, Japan.

•    Okhotsk International Cartoon and Comic Exhibition
Town Office of Kamiyubetsu-cho Aza Tondenshigaichi,
Kamiyubetsu-cho, Mombetsu-gun, Hokkaido, Japan.

•    Kyoto International Cartoonist Congress (KICC)
Residence Iwakura 403 42-1. Moroki-cho
Kamitakano Sakyo-ku Kyoto 606 Japan.

•    Taejon Int’l Cartoon Contest
1019, Tanbangdong, Taejon City, 302-223,
Seoul Korea

•    Seoul International Cartoon Festival
309 Seocho Plaza 1687-2 Seocho-4dong,
Seocho-ku, Seoul, Korea.

•    Courage World Cartoon Contest
Taipei PO BOX 46-39, Roc, Taiwan.

•    World Cartoon Exhibition
Louis “POL” Postruzin Director
G.P.O. Box 1684
Sydney NSW 1043, Australia

•    Festival International de Dessin Humoristique
Office Municipal de Tourisme
1, Avenue de La Chambre D’Amour
64600 Anglet – FRANCE.

•    House of Humour and Satire
P.O. BOX 104, 5300 Gabrovo, BULGARIA.

•    Interntional Cartoonfestival Knokke-Heist
Zeedijk Knokke 660
B-8300 Knokke-Heist, Belgium

•    Humour Carnival
Apt Fano Tourist Board
Viale C. Battisti, 10-61032 (PS) Italy.

•    CESARE PERFETTO, Salone Internazionale UMORISMO
C.so Italia 46, 18012 Bordighera (IM), Italia

•    Salao Internacional de Humor – Secretaria de Acao Cultural
Rua Gomes Carneiro, 1212 – CEP: 13417-030 – Piracicaba/SP- Brasil

•    International Nasreddin Hodja Cartoon Contest
Karikaturculer Dernegi
Yerebatan Sarnici cikisi
Alemdar cad. 34410 Sultanahmet – Istanbul, TURKIYE

•    Casino Beringen Humourfestival
Kioskplein 25 (B) 3582 Beringen

•    SATYRYKON International Exhibition
Centrum Sztuki-Teatr Dramatyczny, Rynek 39
59-220 Legnica, Poland.

•    International  Cartoon Salon CVORAK
Matice hrvatske 24 (PO BOX 129)
43000 Bjelovar, Hrvatska (Croatia)

•    New Statesman Cartoon Competition
7th Floor, 191 Victoria Street, London SW 1 E 5NE,
United Kingdom.

•    Humorror “Apocalypse of Communication”
MobiFon S.A. Advertising Department, 5th Floor – Nicoleta Kallo,
City Business Center, 3 Nerva Traian, bl. M 101, 74 228 Sector 3,
Bucharest, ROMANIA.

    Untuk acuan umum, setiap penyelenggara lomba memberikan persyaratan-persyaratan yang tidak selalu sama; untuk itu, mematahi aturan main yang ditetapkan jauh lebih aman, daripada bikin aturan sendiri. Misalnya, ada pengiriman gambar yang dibatasi eksemplarnya, ukuran kertas yang tidak selalu sama, orisinalitas dan kebaruan karya, karya tidak sedang  disertakan dalam lomba yang lain, jumlah hadiah dan kategori yang berbeda-beda dan lain-lainnya. Semua harus dicermati.
    Lebih dari itu semua, dead-line atau batas waktu kedaluwarsa pengiriman harus dipertimbangkan dengan benar. Perhitungkan jarak antara Indonesia dan negara penyelenggara. Jasa pos apa yang dipakai, biasa, kilat, atau udara. Semua berkaitan dengan perjalanan karya Anda. Jangan pula dilupakan, kalau Anda punya rekening bank, cantumkan dengan jelas pada CV (biodata). Hindari tulisan yang meragukan, sulit dibaca. Karya-karya kartun Anda yang bagus harus Anda bungkus dalam kemasan yang aman, awet dan representatif. Nah, kenapa tidak mulai sekarang, juga?

deMes

0 Responses to "Berlomba Memperebutkan Yen dan Dolar"

Post a Comment