Benar. HumOr mulai edisi VII ini hadir dengan pola yang sama sekali baru. Cover dan edisi  hanya sebagai penanda waktu, sedangkan isi akan di-update setiap saat. Ini dikarenakan persoalan humor dalam konteks saat ini dapat saja terjadi secara mendadak dan tiba-tiba lenyap secara mendadak pula. Maka untuk mengakomodasi itu, kami akan memutakhirkan setiap perkembangan isyu dan topik. Ini adalah konten berharga yang sangat sayang kalau dilewatkan.

Geger dan kisruh politik di negeri ini, tetap menjadi salah satu bahan sorotan HumOr, mengingat salah
satu misinya dalah memberikan bacaan (lelucon) bergizi bagi masyarakat pembaca. Kami berharap Anda tidak akan melewatkan kenakalan dan keusilan HumOr setiap saatnya, karena sungguh suerrrr, tidak ada media lain di negeri ini yang seunik dan se-genuine HumOr ini. Selamat menikmati semoga Anda menderita kebahagiaan. Berikut posting paling akhir, berisi pantun sindiran tentang partai Golkar yang agak mengagetkan masyarakat. Sebelumnya berbicara tentang "Anas setahun dihapus Nazar sehari".

Gading bukan sembarang gading, gading Afrika sungguh josss dan top kualitasnya.
Kuning bukan sembarang kuning, kuning yang ini kok bisa ya lupa Jusuf Kalla.


Semak belukar di padang pasir, sungguh aneh, sungguh mustahil.
Golkar memang "pintar" dan tajir, walau nyeleneh walau muskil.


Onak duri bunga mawar, harum semerbak menyebar aroma.
Anak dan bapak sangat kompak dan tegar, kok bisa ya kaget dipanggil kpk.

Daripada penasaran langsung aja ke TKP. (HR)